Wednesday, 12 December 2012

Traditional House In Lampung


Traditional House In Lampung
13 Desember 2012

Traditional House Lampung generally consists of residential buildings called Slow, Lambahana or Nuwou, religious buildings called the Mosque, Mesigit, Surau, Rang Koran, or Pok Ngajei, consensus building called a heretic or a massacre, and building materials storage and food preservation called Slow Pamanohan


The traditional house of Lampung people usually set near the river and lined up along the main road that divides the village, called tiyuh. Each tiyuh divided into several sections called chambers, the dwelling place buway. Building some buway establishing its genealogical territorial-called clan. In each room there is a large clan house called nuwou menyanak. The house is always occupied by the oldest relatives who inherited power lead the family.

Tuesday, 11 December 2012

Rumah Adat Sumatera Selatan


Rabu, 12 Desember 2012
(Rumah Limas)Rumah adat Sumatra Selatan

Rumah Limas Sumatra Selatan

Rumah Limas merupakan prototype rumah tradisional Palembang, selain ditandai denagn atapnya yang berbentuk limas, rumah limas ini memiliki ciri-ciri; - Atapnya berbentuk Limas - Badan rumah berdinding papan, dengan pembagian ruangan yang telah ditetapkan (standard) bertingkat-tingkat.(Kijing) - Keseluruhan atap dan dinding serta lantai rumah bertopang di atas tiang-tiang yang tertanam di tanah - Mempunyai ornamen dan ukiran yang menampilkan kharisma dan identitas rumah tersebut Kebanyakan rumah Limas luasnya mencapai 400 sampai 1.000 meter persegi atau lebih, yang didirikan di atas tiang-tiang kayu Onglen dan untuk rangka digunakan kayu tembesu Pengaruh Islam nampak pada ornamen maupun ukiran yang terdapat pada rumah limas. Simbas (Platy Cerium Coronarium) menjadi symbol utama dalam ukiran tersebut. Filosofi tempat tertinggi adalah suci dan terhormat terdapat pada arsitektur rumah limas